Selasa, 14 Februari 2012

Peranan Guru Dalam Membangun Karakter Bangsa

"Peranan guru dalam membangun karakter bangsa"


Berikut ini adalah contoh makalah tentang peranan guru dalam membangun karakter bangsa.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
    Ketika Jepang terpuruk karena kekalahan perang dunia ke-2, yang ditanyakan kaisar bukanlah berapa prajurit yang masih hidup, tetapi berapa guru yang masih hidup. Inilah yang menjadi kunci sukses jepang sampai saat ini, menjadi negara kecil yang maju. Guru berperan mencerdaskan bangsa yang akan mengubah nasib bangsa ini.
   Guru menjadi salah satu komponen dalam pendidikan, ada berbagai tugas dan peran baik itu terkait langsung di sekolah maupun tidak. Ada 7 peran guru menurut WF Connell (1972), yaitu; (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.
    Kata karakter yang saya kira sudah banyak orang menyebutkannya dan memahami arti dari karakter sebenarnya, tapi mungkin diantara kita cukup banyak yang mengabaikan (neglect). Karakter itu perlu dengan sengaja dibangun, dibentuk, ditempa dan dikembangkan serta dimantapkan. Kita ketahui didalam membangun karakter sangat dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, baik lingkungan kecil didalam rumah, didalam masyarakat, meluas didalam kehidupan berbangsa dan selanjutnya. Kondisi bangsa dipengaruhi oleh lingkungan strategis, baik yang bersifat nasional, regional maupun global. Dalam paparan ini dibatasi dengan pengaruh lingkungan nasional.
    Kondisi bangsa saat ini, dapat kami paparkan sebagai berikut: Keadaan bangsa Indonesia sejak tahun 1997/1998 dilanda krisis multi dimensi yang sedang kita alami saat ini dan masih sangat terasa dampaknya, yang berawal dari adanya krisis moneter, ekonomi, politik, hukum, kepercayaan, kepemimpinan, dan yang sangat berakibat fatal adalah krisis akhlak dan moral yang mempunyai dampak yang berkelanjutan sampai dengan hari ini. Krisis yang semula diperkirakan krisis identitas, ternyata masalahnya jauh lebih dalam lagi menyangkut masalah hati nurani yang mencerminkan adanya krisis karakter, bahkan lebih dalam lagi pada yang berkaitan dengan krisis jati diri.
   Maka dari itu saya menyusun makalah ini guna memberikan penjelasan bahwa betapa pentingnya guru dalam membangun karakter bangsa karena telah dikemukan beberapa peranan guru dalam membangun bangsa, apa sajakah fungsinya, bagaimana aplikasinya, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan karakter suatu bangsa?
2. Bagaimanakah Peran Guru dalam Membangun Karakter Bangsa?
3. Apakah tugas guru yang sebagai Profesi ?
4. Bagaimankah Arti dan peran penting karakter ?

C. Tujuan
1. Memberikan penjelasan tentang pengertian karakter suatu bangsa.
2. Menjelaskan Peran Guru dalam Membangun Karakter Bangsa.
3. Menjelaskan tugas guru yang sebagai Profesi.
4. Mendeskripsikan arti dan peran penting karakter.










BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakter Suatu Bangsa
     Karakter memang sulit didefinisikan, tetapi lebih mudah ditangkap melalui adanya uraian (dicribe) berisikan pengertian. Karakter menurut Sigmund Freud adalah Character is a striving system with underly behaviour, yang saya artikan sebagai kumpulan tata nilai yang mewujud dalam suatu sistem daya dorong yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku, yang akan bisa ditampilkan secara mantap. Karakter merupakan internalisasi nilai-nilai yang semula berasal dari lingkungan menjadi bagian kepribadiannya. Karakter merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri kita melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan dan pengaruh lingkungan, menjadi nilai intrinsik yang melandasi sikap dan perilaku kita. Jadi, karena karakter melandasi sikap dan perilaku kita, tentu karakter tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus kita bentuk, kita tumbuh kembangkan dan kita bangun.
Apabila jati diri manusia adalah yang merupakan terberi (given) yang diberikan dari Tuhan pada waktu kelahiran dan merupakan fitrah manusia. Berbeda dengan suatu bangsa yang lahir merupakan pilihan sekumpulan individu yang mengelompok dan bersefaham untuk mendirikan suatu bangsa.

B. Peran Guru dalam Membangun Karakter Bangsa
Guru menjadi salah satu komponen dalam pendidikan, ada berbagai tugas dan peran baik itu terkait langsung di sekolah maupun tidak. Ada 7 peran guru menurut WF Connell (1972), yaitu; (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.
1. Peran guru yang pertama dan utama adalah sebagai pendidik.
Guru menciptakan suasana belajar di kelas yang tidak hanya dibatasi oleh dinding, dengan sebelumnya melaksanakan perencanaan. Guru meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak. Selain itu juga berusaha agar anak mampu untuk menemukan sendiri ilmu pengetahuan itu. Sebagai bekal anak untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
2. Guru sebagai model
Guru sebagai contoh atau teladan bagi anak khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tentu saja karena model haruslah yang baik, segala tingkah lakunya tidak bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku dimasyarakat. Segala bentuk penyimpangan tidak akan terjadi jika guru, orang tua dan masyarakat mampu memberikan teladan yang baik bagi anak, potensi untuk berbuat yang melanggar norma, aturan itu akan semakin minim.
3. Guru sebagai pembimbing
Guru berusaha membimbing anak agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, membimbing anak agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif. Setiap anak memiliki keunikan yang berbeda, sehingga hubungan guru dan anak bisa lebih bersifat lebih dekat, guru harus mampu mengenali kesulitan anak dan mengembangkan setiap potensi dan minat anak.
4. Pelajar (learner)
Proses yang terjadi di kelas bukanlah pengajaran tapi pembelajaran. Konsekuensinya adalah semua yang ada di dalam kelas itu belajar, guru bukan sedang mengisi botol kosong tapi mengajak untuk menemukan sendiri dengan bimbingan guru. Dalam kegiatan pembelajaran guru senantiasa merefleksi apa yang telah dilakukannya dalam proses belajar. Jika ada hasil belajar yang kurang memuaskan atau kondisi kelas dan anak yang tidak sesuai dengan yang diharapkan guru bisa mengadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menjadikan guru untuk belajar, mempelajari teori dan mencoba untuk mempraktekannya untuk memperbaiki hasil belajar anak.
5. komunikator terhadap masyarakat setempat
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru bisa menjadi agen perubahan di dalam masyarakat. Sebagai pengagas atau mengkomunikasikan ide-ide untuk pembangunan masyarakat. Khususnya bagi guru yang bertugas di daerah terpencil yang memang guru adalah satu-satunya profesi yang mampu memberikan pendidikan tidak hanya pada anak tetapi juga masyarakat sekitar.
6. Pekerja administrasi
Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Administrasi sekolah adalah pengaturan dan pendayagunaan segenap sumber daya sekolah secara efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah tercapai secara optimal.
7. Kesetiaan terhadap lembaga
Guru harus setia terhadap lembaga, saat ini banyak guru enggan untuk ditempatkan di daerah terpencil, seharusnya itu tidak terjadi. Guru sebagai profesi yang menekankan pada kesetiaan pada lembaga, loyal pada negara. Seumpama kalau pun ia ditugaskan untuk mendidik anak-anak di ujung timur negara ini, seharusnya ia mematuhinya karena itu juga untuk kepentingan negara ini.
Itulah ketujuh peran guru, tentunya jika semua peran dan tugas itu dilaksanakan dengan sepenuh hati dan tanggung jawab akan mampu memberikan perubahan berarti bagi anak dan umumnya bangsa.
25 November diperingati sebagai “Hari Guru” secara internasional, termasuk di Indonesia. Momentum peringatan ini sebaiknya juga digunakan untuk melakukan introspeksi. Ini merupakan momentum bagi guru, pahlawan tanpa tanda jasa untuk melakukan introspeksi diri tentang peran guru dalam mencerdaskan bangsa.

C. Guru sebagai Profesi
Guru adalah satu-satunya profesi yang menentukan dalam mengubah nasib bangsa. Hal ini karena guru bertugas mendidik dan mengajar anak-anak bangsa, mengubah perilaku, membentuk karakter. Sebuah tugas yang sangat fundamental. Kalau bangsa Indonesia ingin melakukan perbaikan keadaan bangsa Indonesia di masa datang, harapan itu tertumpang kepada guru, dunia pendidikan.
Guru yang profesional lah yang bisa mencerdaskan bangsa untuk mengubah nasib bangsa ini. Menurut undang-undang guru dan dosen terdapat beberapa persyaratan seorang guru profesional, baik kualifikasi, ataupun kompetensi. Seorang guru profesional harus berkualifikasi pendidikan minimal sarjana (S1). Sedangkan dari segi kompetensi, guru profesional harus memiliki empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi paedagogik, (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi pribadi, dan (4) kompetensi profesi. Setiap kompetensi itu juga sudah jelas indikatornya.
Menjadikan guru profesional adalah tanggung jawab pemerintah secara kelembagaan dan tanggung jawab guru yang bersangkutan secara pribadi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk itu. Melalui penambahan anggaran pendidikan, pelatihan bagi guru, penataan kurikulum. Termasuk, pencanangan pendidikan karakter secara nasional. Namun, upaya pemerintah itu tidak akan pernah cukup. Guru secara personal perlu menambahi upaya pemerintah tersebut.
Guru akan mampu untuk mencerdaskan bangsa, memajukan pembangunan bangsa ini adalah guru yang profesional yang mampu melaksanakan peran tugasnya. Usaha untuk mencerdaskan bangsa ini tidak akan berhasil kalau guru tidak memiliki keikhlasan dan idealisme dalam mengabdi, mereka juga tidak akan mampu memperbaiki nasib bangsa. Guru yang bisa mencerdaskan bangsa, mengubah bangsa ini adalah guru yang profesional, ikhlas dan idealis dalam mengabdi atau menjalankan perannya

D. Arti dan peran penting karakter
Untuk membangkitkan kembali jati diri bangsa/karakter bangsa atau dengan kata lain mewujudkan karakter bangsa, kita harus bisa menyepakati terlebih dahulu tentang arti dan peran penting dari pada karakter dan pemahaman membangun karakter untuk dapat melakukan kegiatan membangkitkan kembali jati diri bangsa.
Sebagai suatu gambaran : Bangsa yang maju dan jaya tidak disebabkan oleh kompetensi, tehnologi canggih ataupun kekayaan alamnya, tetapi karena dorongan semangat dan karakter bangsanya, hal ini dapat kita lihat antara lain di negara Jepang, Korea Selatan, Cina, Inggris, dan sebentar lagi di Vietnam. Indonesia pernah membuktikan hal ini yaitu pada tahun 1928 pada hari sumpah pemuda, pada tahun 1945 pada hari proklamasi kemerdekaan, tetapi apa jatinya sekarang setelah 79 tahun sumpah pemuda.
Kami sampaikan sekarang kata bijak yang kedua yaitu : “Peran karakter bagi diri seorang manusia adalah ibarat kemudi bagi sebuah kapal. Karakter adalah kemudi hidup yang akan menentukan arah bahtera kehidupan seorang manusia”.
Mengacu pada tata nilai yang kita gunakan diatas yang mengatakan bahwa when character is lost everything is lost, maka dari uraian diatas yang dapat kita simpulkan bahwa : bangsa yang di dorong oleh karakter bangsanya akan menjadi bangsa yang maju dan jaya. Sedangkan bangsa yang kehilangan karakter bangsanya maka bangsa ini akan sirna dari muka bumi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Combs dan dikembangkan oleh para ahli lain, Usher (2002) mengajukan lima disposisi guru yang efektif, yaitu :
1. Empati : Guru yang efektif mampu memahami dan sensitive terhadap dunia pribadi siswa serta memiliki prioritas untuk membantu orang lain agar dapat belajar.
2. Pandangan yang positif terhadap orang lain : Guru yang efektif memiliki pandangan yang positif mengenai keberadaan, kemampuan dan potensialitas orang lain. Mereka menghargai keberadaan dan integritas pembelajar serta memiliki harapan positif yang realistik untuk pertumbuhan dan keberhasilan pembelajar.
3. Pandangan yang positif terhadap diri sendiri : Guru yang efektif memiliki pandangan yang positif mengenai keberadaan, kemampuan dan potensialitas diri sendiri. Mereka menghargai keberadaan dan integritas pembelajar serta memiliki harapan positif yang realistik untuk pertumbuhan dan keberhasilan pembelajar.
4. Otentik : Guru yang efektif dapat bersikap apa adanya, terbuka dan jujur terhadap orang lain. Mereka mengembangkan dan menunjukkan pendekatan yang unik dalam mengajar. Mereka tidak berpura-pura.
5. Memiliki Visi : Tujuan yang bermakna : Guru yang efektif mengarahkan diri pada sasaran, sikap dan nilai yang luas dan mendalam serta berpusat pada pribadi.





BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Guru menjadi salah satu komponen dalam pendidikan, ada berbagai tugas dan peran baik itu terkait langsung di sekolah maupun tidak. Ada 7 peran guru menurut WF Connell (1972), yaitu; (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.
Peran karakter bagi diri seorang manusia adalah ibarat kemudi bagi sebuah kapal. Karakter adalah kemudi hidup yang akan menentukan arah bahtera kehidupan seorang manusia.Sedangkan guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter suatu bangsa.

B. Saran
1. Sebagai seorang guru diharapkan mampu menerapkan karakter yang baik karena guru adalah salah satu tokoh yang membangun karakter suatu bangsa, berhasil tidaknya suatu bangsa itu ditentukan juga oleh peranan guru.
2. Makalah yang saya susun ini belum sempurna maka dari itu kritik dan saran saya harapkan guna menyempurnakan pendidikan di masa yang akan datang.


" Semoga Bermanfaat........!!!


Tidak ada komentar: