Minggu, 10 Februari 2013



A.     Pengertian Dan Rasional Keterampilan Mengadakan Variasi
Pada umumnya seseorang selalu ingin sesuatu yang baru yang berbeda dari telah dialaminya dalam kata lain selalu ingin ada perubahan ataupun perbedaan dari sesuatu yang telah ada dan  biasanya disebut dengan variasi.
Di dalam kelas, murid juga menginginkan variasi dalam proses belajarnya, sehingga belajar itu sendiri lebih menarik dan lebih hidup. Dengan demikian siswa lebih memusatkan perhatian mereka , adan belajar lebih berhasil.
Variasi dalam kegiatan belajar – mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam penggunaan alat dan media pengajaran, dan variasi dalam pola interkasi dalam kelas.
B.     Penggunaan di Dalam Kelas
Keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar berhubungan dengan perubahan – perubahan atau variasi yang dilakukan guru dalam sajiannya dengan salah satu atau gabungan aspek – aspek mengajar seperti berikut :
1.      Bertalian dengan gaya mengajar guru,
2.      Bertalian dengan macam media dan bahan pengajaran yang digunakan, dan
3.      Bertalian dengan pola interaksi dalam kelas.
Prinsip – prinsip penggunaan keterampilan variasi yaitu:
1.      Digunakan dengan suatu maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang hendak dicapai, cocok dengan kemampuan anak dan hakekat pendidikan.
2.      Digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian murid dan mengganggu pelajaran.
3.      Komponen – komponen variasi tetentu memerlukan susunan dan perencanaan yang baik, artinya secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Selain itu bila diperlukan, komponen keterampilan tersebut dapat juga digunakan secara luwes (fleksibel) dan spontan sesuai dengan balikan yang diterima dari siswa.


C.     Komponen – Komponen Keterampilan Mengadakn Variasi
1.      Variasi Dalam Gaya Mengajar
a.       Penggunaan Variasi Suara
Variasi suara adalah perubahan nada suara yang dilakukan dalam pembelajaran.
b.      Pemusatan Perhatian
Memusatkan pada hal – hal yang dianggap penting.
c.       Kesenyapan
Perubahan stimulus dari adanya suara ke keadaan yang tenang atau senyap, atau dari keadaan adanya kesibukan kegiatan lalu dihentikan.
d.      Mengadakan Kontak Pandang
Bila guru berbicara, berinteraksi dengan siswanya sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid – murid untuk menunjukkan hubungan yang intim dengan mereka.
e.       Gerakan Badan dan Mimik
Variasi dalam ekspresi wajah, gerakan kepala dan gerakan badan.
f.        Pergantian Posisi Guru dalam Kelas
Pergantian posisi guru dalam kelas baik itu dari depan, belakang, ke kanan kelas, ke kiri kelas, di antara siswa, di belakang dan kadang – kadang duduk dengan maksud atau tujuan tertentu.
D.    Variasi Dalam Penggunaan Media dan Bahan Pengajaran
Media dan alat pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu yang dapat didengar, yang dapat dilihat, dan yang dapat diraba, dibau (dicium) atau dimanipulasi.
Bahan dan alat yang baru akan dapat menambah rasa ingin tahu siswa, yang amat penting adalah bahwa alat media dan bahan yang kaya dan beragam serta relevan dengan tujuan pengajaran dapat merangsang pikiran dan hasil belajar yang bermakna dan lebih bertahan, lebih lama. Biasanya jenis variasi ini dapat digolongkan sebagai berikut :
1.      Variasi Alat/Bahan yang Dapat Dilihat
Termasuk ke dalam golongan ini adalah pemakaian bermacam alat dan bahan yang meliputi : benda (objek) sederhana, grafik, gambar di papan tulis, papan bulletin, film, televisi, sumber – sumber di perpustakaan, ukiran, peta , poster, dan sebenarnya.
2.      Variasi Alat/Bahan yang Dapat Didengar
Biasanya suara guru merupakan media komunikasi yang utama dalam kelas.   
3.      Variasi Alat/Bahan yang Dapat
Alat dan bahan seperti specimen (contoh) , model, patung, alat mainan, binatang hidup yang kecil, dan sebagainya dapat diberikan kepada siswa untuk diraba atau dimanipulasikan.
E.     Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa
Komponen keterampilan mengadakan variasi dalam kelas yang terakhir adalah mengubah pola dan tingkat interaksi antara guru-murid dan antara murid dengan murid lainnya.
Di pihak guru maupun di pihak siswa dapat diadakan variasi pola interaksinya. Dengan mengubah pola interaksi itu guru dengan sendirinya mengubah kegiatan belajar murid, tingkat dominasi guru, dan keterlibatan murid, tingkat tuntutan kognitf, serta susunan kelas.

Tidak ada komentar: